PLASENTA
BAYI UNTUK PENGOBATAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah Al – Islam tentang “ Plasenta bayi untuk pengobatan”.
Penulisan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas mata kuliah Al – Islam.
Dalam Penulisan
makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga materi
ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Amin.
Surabaya, 19 Maret 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
TITLE............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 3
1.3 Tujuan................................................................................................... 3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Ayat-ayat Al-Quran
dan dalil-dalil yang menguatkan......................... 4
BAB III
OBYEK PENULISAN
3.1 Pengertian Umum ............................................................................... 5
BAB 1V
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian ............................................................................................ 6
4.2 Etika Pemeriksaan................................................................................ 6
4.3 Cara Pemeriksaan
Vagina Toucher....................................................... 8
4.4 Hukum Pemeriksaan Vagina
Toucher dalam Pandangan Islam........... 10
4.5 Aurat Menurut Pandangan
islam.......................................................... 11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................... 15
5.2 Saran..................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Anak adalah anugrah yang terindah dan terbesar dari Allah yang di
berikan di dunia, dan lahir kedunia ini dalam keadaan suci dan ibarat kain
putih, dan ibarat anak panah yang di arahkan oleh busurnya, melawan angin yang
melambung di udara, dari kata- kata di atas dapat di simpulkan, anak adalah
tergantung pada orang tua dan lingkungan hidup, tapi apa yang terjadi pada
zaman yang modern dan semakin gila ini, bayi yang sudah lahir atau masih dalam
kandungan di gugurkan dan di percayai sebagai obat herbal untuk penyembuhan
berbagai macam penyakit.
Dengan dunia yang semakin tua dan perkembangan IPTEK yang semakin
meluas di seluruh dunia ini ternyata mempengaruhi terhadap pola kehidup kita
dalam bermasyarakat, suatu contoh dengan mudah kita mengakses internet maka
kita dalam bertransaksi tidak usah pergi kemana-mana cukup dengan mengklik
tombol di depan computer dan bisa menjelajah ke seluruh dunia. Dan akibatnya
kesehatan dan system reproduksi menurun.
Telah di temukan di luar negri bahwa dengan mengkonsumsi sebuah
janin dapat meningkatkan kemampuan seksual dan
meningkatkan kesehatan, dengan alasan orang di negaranya sangat mementingkan
kesehatan.
Dari situ penulis akan berusaha untuk
menjelaskan apakah betul bahwa janin itu bisa menigkatkan kemampuan kesehatan jasmani
seseorang dan bila di tinjau dari segi agama apakah di perbolehkan apakah
hukumnya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan janin?
2.
Apakah sup janin bisa
meningkatkan kesehatan jasmani?
3.
Bagaimana bagai mana pandangan
masyarakat terhadap sup herbal bayi?
4.
Bagaimana
sup herbal bayi dilihat dari sudut pandang agama islam ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui batasan kemudhorotannya
dilihat dari sudut kedokteran atau kesehatan.
2. Untuk mengetahui cara mendapatkan Janin
tersebut.
3.
Untuk
mengetahui batasan haram dan halal dilihat dari sudut pandang agama islam.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Ayat-ayat al-qur’an dan dalil-dalil yang menguatkan
A. Ayat-ayat al-Qur’an
“Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena
kebodohan lagi tidak mengetahui dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah
rezki-kan pada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah.
Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk”. (QS. Al
An’am:140)
“Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka
telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik
membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi
mereka agama-Nya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka
tidak mengerjakannya, maka tinggallah mereka dan apa yang mereka ada-adakan”
(QS. Al An’am: 137)
BAB III
OBYEK PENULISAN
3.1 Pengertian umum
Plasenta atau ari-ari
merupakan sebuah organ yang sangat luar biasa, dan hanya sedikit ibu yang
pernah melihatnya. Mereka tahu keberadaannya namun hanya sebagian kecil
yang menanyakan atau memperhatikan kumpulan jaringan pendukung utama kehidupan
bayi di dalam rahim. Plasenta terdiri dari 200 lebih pembuluh dan vena halus. Berbentuk
mirip gumpalan hati mentah. Permukaan maternal yang menempel pada rahim, tampak
kasar dan berongga. Warnanya merah tua dan terbagi dalam 15-20 tonjolan
cotyledon, yang merupakan villi atau tonjolan berbentuk jari. Permukaan fetus
amat lembut, dengan tali pusar biasanya terdapat di bagian tengah. Bila tali
pusar di bagian pinggir disebut battledore
plasenta.
Plasenta yang sudah dewasa, berbentuk seperti
piringan datar. Beratnya sekitar 500 gram, diameternya 20 cm (8 inci) tebal,bagian
tengahnya 2,5 cm (1 inci). Ukuran dan berat plasenta disesuaikan dengan ukuran
janin. Plasenta biasanya berada pada bagian atas rahim, tapi bila terdapat di
bagian bawah, maka disebut Plasenta
Previa.
Tugas-tugas plasenta
Plasenta memiliki empat fungsi :
·
Berfungsi
mengirimkan gizi dan oksigen dari darah ibu pada janin.
·
Membawa
karbondioksida dan sisa-sisa pembuangan janin kembali ke darah ibu.
·
Membentuk
penahanan untuk infeksi dan obat-obatan tertentu. Tapi virus rubella dan
aspirin dosis tinggi dapat menembus pertahanan plasenta. Antibodi dari
darah ibu
juga dapat menembus plasenta dan memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu sesaat setelah persalinan.
juga dapat menembus plasenta dan memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu sesaat setelah persalinan.
·
Mengeluarkan
hormon, terutama human chorionic gonadotrophin (HCG), progesteron dan oestrogen.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengertian
Plasenta atau disebut juga
tali pusat merupakan saluran suplai makanan dan antibodi dari ibu ke bayi
selama di kandungan. Begitu bayi lahir, plasenta akan ikut dikeluarkan dan
dipotong. Biasanya plasenta akan dipotong 30 detik hingga satu menit setelah
proses persalinan.
Para ahli kandungan dari
Inggris menyerukan pada dokter dan bidan untuk tidak tergesa-gesa memotong tali
pusat bayi yang baru dilahirkan. Tujuannya supaya lebih banyak sel punca (stem
cell) dan nutrisi vital yang dialirkan dari tubuh ibu ke bayi.
Ada banyak keuntungan yang
diraih bayi jika dokter tidak terburu-buru memotong plasenta. "Dengan
membiarkannya sesaat, makin banyak darah yang disalurkan ke bayi dan banyak
'hadiah' berharga yang dimiliki bayi karena transplantasi sel punca alami
ini," kata Dr.Paul Sanberg dari Centre of Excellence for Ageing and Brain
Repair.
Selama proses persalinan, plasenta dan tali pusat akan
berkontraksi dan memompa darah ke bayi. Begitu darah telah mencapai keseimbangan,
denyut tali pusat berhenti dan darah berhenti mengalir.
Bila dokter atau bidan menunda memotong tali pusat atau menunggu sampai denyutannya berhenti, maka bayi akan mendapatkan transfer darah secara utuh. Berbagai penelitian juga menunjukkan tindakan tersebut akan mencegah bayi menderita anemia. "Darah dari tali pusat mengandung sel punca yang sangat berharga. Karenanya proses ini disebut juga sebagai transplantasi sel punca alamiah. Manfaat dan keunikan darah tali pusat, termasuk kemampuannya berdiferensiasi belum banyak diketahui," kata Sanberg.
Sanberg dan timnya menemukan bahwa menunda pemotongan plasenta paling tidak satu menit akan mengurangi risiko berbagai penyakit pada bayi, seperti pernapasan, penyakit paru kronik, anemia, gangguan mata, dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Cellular and Molecular Medicine.
Bila dokter atau bidan menunda memotong tali pusat atau menunggu sampai denyutannya berhenti, maka bayi akan mendapatkan transfer darah secara utuh. Berbagai penelitian juga menunjukkan tindakan tersebut akan mencegah bayi menderita anemia. "Darah dari tali pusat mengandung sel punca yang sangat berharga. Karenanya proses ini disebut juga sebagai transplantasi sel punca alamiah. Manfaat dan keunikan darah tali pusat, termasuk kemampuannya berdiferensiasi belum banyak diketahui," kata Sanberg.
Sanberg dan timnya menemukan bahwa menunda pemotongan plasenta paling tidak satu menit akan mengurangi risiko berbagai penyakit pada bayi, seperti pernapasan, penyakit paru kronik, anemia, gangguan mata, dan lain sebagainya. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Cellular and Molecular Medicine.
4.2
FUNGSI PLASENTA
Kehamilan, berarti adanya benda asing dalam
tubuh ibu. Nah, agar janin tidak ditolak kehadirannya oleh tubuh, maka plasenta
berfungsi sebagai barrier (pemisah). Alhasil, zat-zat kekebalan atau zat
penolakan (karena ada bayi/benda asing) dari ibunya tidak dibentuk oleh tubuh.
Lain halnya dengan mereka yang menjalani transplantasi kornea mata atau ginjal
yang seumur hidup harus minum obat anti-inflamasi (anti-penolakan).
Plasenta
memiliki empat fungsi :
·
Berfungsi
mengirimkan gizi dan oksigen dari darah ibu pada janin.
·
Membawa
karbondioksida dan sisa-sisa pembuangan janin kembali ke darah ibu.
·
Membentuk
penahanan untuk infeksi dan obat-obatan tertentu. Tapi virus rubella dan
aspirin dosis tinggi dapat menembus pertahanan plasenta. Antibodi dari
darah ibu
juga dapat menembus plasenta dan memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu sesaat setelah persalinan.
juga dapat menembus plasenta dan memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu sesaat setelah persalinan.
·
Mengeluarkan
hormon, terutama human chorionic gonadotrophin (HCG), progesteron dan oestrogen.
Di samping itu, plasenta juga menyediakan
hormon-hormon yang diperlukan janin untuk tumbuh kembang dan mendeferensiasi
sesuai dengan seks (bayi lelaki atau perempuan). Kecuali itu, plasenta
memberikan nutrisi atau makanan dan oksigen pada janin, sekaligus berfungsi
sebagai alat pernafasan bagi janin. “Seperti menyelam, seolah-olah janin
bernafas dengan ‘insang’. Nah, ‘insang’nya itu plasenta,” kata Noroyono.
Plasenta juga berfungsi eksresi (membuang)
sampah dari metabolisme janin ke peredaran darah ibu untuk selanjutnya dibuang
ke luar tubuh. Sampah yang terkandung dalam darah janin kebanyakan berupa
karbondioksida (CO2).
4.3
BISA KEGUGURAN
Jenis plasenta manusia adalah haemocorealis.
Dilihat dari bentuknya, ada yang seperti satelit (succenturiate), besar dan
tebal (blattledore), tebal dan bulat (circumvallate), serta bentukan di luar
dagingnya (velamentous insertion of cord).
Pada keadaan normal, plasenta terletak di bagian atas rahim. Dengan
kata lain, apa yang dialami Ibu Hanna di atas, merupakan keadaan tidak normal.
Letak yang tak normal, kata Noroyono, mungkin saja terjadi tanpa diketahui
sebab-musababnya.
Yang jelas, lanjutnya, kondisi yang tak normal itu memungkinkan ibu
mengalami gangguan selama kehamilan. Misalnya pada kasus plasenta yang terletak
di bawah, yaitu di bagian rahim (plasenta previa), membuat sebagian atau
seluruh jalan lahir tertutup.
Penyebab khusus terjadinya plasenta previa
tidak diketahui. Sebenarnya masalah plasenta previa tadi sudah ada di awal
kehamilan namun sejalan dengan perkembangan kehamilan, ia bisa saja bergerak ke
atas. “Itu bisa terjadi sampai kehamilan berusia 26 minggu. Lebih dari itu,
letak plasenta akan tetap.” Kasus seperti ini, kata Noroyono, cukup sering
terjadi. Data menunjukkan, kasus ini dialami 1 dari 200 kehamilan. Umumnya
dialami wanita pada kehamilan kedua dan seterusnya. Ibu yang perokok atau
pernah mengalami persalinan dengan bedah Caesar, juga berisiko memiliki
plasenta previa antara 1,5 – 2 kali lipat.
Kendati letaknya normal, plasenta mungkin
saja terinfeksi. Baik itu infeksi yang berasal dari vagina atau penyebaran
infeksi dari darah. Misalnya aliran darahnya terkena bakteri tifus. Jika
bakteri itu menempel pada plasenta, maka akan terinfeksi dan mengakibatkan
peradangan. Akibatnya bisa terjadi persalinan preterm (sebelum waktunya), jika
infeksi tersebut terjadi sebelum kehamilan 37 minggu.
“Paling sering terjadi infeksi pada plasenta
akibat infeksi vagina. Orang awam mengenalnya dengan keputihan. Infeksi vagina
itu bisa naik ke atas dan mengakibatkan infeksi plasenta atau selaput
ketubannya,” jelas Noroyono.
Kasus lain dari keabnormalan plasenta adalah terlepasnya plasenta
(solusio placente). Penyebabnya bisa karena hipertensi dan kekurangan asam
folat. Bisa juga lantaran pendeknya tali pusat atau trauma karena kecelakaan.
Pemisahan plasenta ini bisa terjadi sangat
dini, pada kehamilan 20 minggu. Pada pemisahan plasenta, sel-sel darah pada
dasar plasenta keluar secara spontan. Bisa kemungkinan terjadi pelepasan
plasenta secara sebagian atau seluruhnya.
Gejala awalnya, jika pemisahan plasentanya kecil, mungkin terjadi
perdarahan ringan sampai sedang, ketidaknyamanan perut sebelah bawah, nyeri
perut dan nyeri tekan pada rahim, dari ringan sampai berat. Mungkin juga
terdapat kejang rahim (kram).
Pada pemisahan yang besar terjadi perdarahan berat, warna darah
merah hitam. Bunyi jantung bayi kurang terdengar, tidak teratur dan lambat
sampai tidak terdengar. Perut terasa kencang dan nyeri bila ditekan, bisa parah
dan mulai kontraksi kuat. Baik ibu dan janin akan banyak kehilangan darah.
Komplikasi lain yang dapat terjadi seperti gagal ginjal. Ini dapat menyebabkan
kematian ibu dan janin.
4.4 ISTIRAHAT TOTAL
Jika seorang ibu hamil diketahui mengalami
plasenta previa, dokter segera akan menganalisa parah tidaknya kondisi
tersebut. Jika perdarahan tergolong ringan dan janin belum cukup umur, ibu bisa
meneruskan kehamilannya. Tujuannya untuk memberi waktu cukup agar janin bisa
berkembang dan cukup kuat untuk hidup di luar rahim. Dengan catatan, si ibu
harus istirahat total macam Bu Hanna yang tadi. “Biasanya ibu diminta istirahat
di rumah sakit karena memerlukan pengawasan dokter dan tim medis lain. Jadi,
pasien pun bisa segera ditangani bila perdarahan meningkat hebat,” kata
Noroyono.
Jika terjadi perdarahan hebat, dokter akan
melakukan tindakan aktif tanpa menunggu keadaan janin. Kendati janin belum
cukup umur, umumnya akan dilakukan bedah Caesar untuk menyelamatkan nyawa si
ibu maupun janinnya. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ibu lebih diperhatikan
ketimbang janinnya.
4.5 MASALAH YANG TIMBUL DI
MASYARAKAT TERHADAP JANIN
A. MENJADI SAUDARA KELAK
DEWASA
Bayi akan lahir bersama “saudara kembar”nya yang selama 9 bulan
lebih menopang kehidupan dan menemaninya dengan setia. “Kembaran” itu plasenta
alias ari-ari. Apa dan siapa dia?
- Plasenta terbentuk sejak usia kehamilan Anda memasuki minggu pertama.
- Diameter 15-20 cm, berat sekitar 0,5 kg berbentuk seperti lempengan atau pancake.
- Fungsi: mengantarkan zat gizi bagi proses tumbuh-kembang janin sejak minggu pertama samapai tiba saat lahir. Juga membantu membuang zat-zat sampah dari tubuh janin, seperti karbondioksida dan urine. Plasenta akan Anda keluarkan pada tahap 3 persalinan.
- Mengandung sel induk darah tali pusat, saat ini popular untuk disimpan karena diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit bayi dan keluarganya, seperti penyakit kelainan darah dan beberapa jenis kanker.
Ari-ari atau plasenta secara medis berfungsi
sebagai penyedia makanan dan saluran lainnya, yang menghubungkan antara janin
dengan ibunya. Selama berbulan-bulan, placenta ini sangat berguna bagi bayi di
dalam rahim sang ibu. Namun begitu bayi lahir, maka perannya usai sudah.
Namun dalam masyarakat tertentu, ada semacam
kepercayaan tertentu bahwa di balik fungsi medis, ada hubungan 'ghaib' tertentu
antara bayi dengan plasentanya. Karena itu, sebagian masyarakat yang mewarisi
tradisi kuno ini masih terlihat melakukan berbagai macam ritual yang tidak ada
kaitannya dengan agama.
Salah satunya adalah mengubur plasenta di dekat rumah,
bahkan harus diberi pelita (lampu). Dan bersamanya juga dikuburkan benda-benda
tertentu, yang dipercaya akan berpengaruh atas nasib dan kehidupan si bayi bila
kelak dewasa.
Lucunya, terkadang sebagian orang melakukan
ritual itu begitu saja, tanpa pernah tahu hubungan sebab akibatnya. Dan semakin
lucu lagi, karena yang melakukannya seringkali justru orang yang berpendidikan
tinggi dan sarjana. Seharusnya mereka lebih mengedepankan hal-hal yang ilmiyah
ketimbang sesuatu yang irrasional.
Bagaimana dengan Pandangan Syariah Islam?
Tentu saja tidak ada satu pun dalil, baik
berupa potongan ayat Al-Quran atau hadits nabawi, tentang masalah menanam
ari-ari. Bahkan hadits yang paling dhaif atau bahkan hadits palsu sekalipun,
sama sekali tidak pernah memuat masalah ini.
Jadi ritual ini betul-betul produk lokal, jauh dari
bau-bau Islam dan syariatnya. Tak satu ayat Quran menyebutkannya, tidak satu
pun hadits nabi menyinggungnya dan tidak ada dalam syariat Islam tentang aturan
mainnya.
Sementara, dari sisi aqidah yang bersih,
kepercayaan bahwa ada hubungan ghaib antara plasenta dengan nasib seseorang,
jelas telah melanggar wilayah syirik. Sehingga ritual tertentu yang dilakukan
terhadap plasenta ini, sangat mengganggu hubungan kita sebagai muslim dengan
Allah SWT.
Seolah nasib seseorang ditentukan oleh
plasentanya, bukan oleh tugas pendidikan dari kedua orang tuanya dan
lingkungannya. Padahal tegas sekali disebutkan bahwa nasih seseorang bukan
ditentukan oleh perlakuan terhadap plasenta, namun tergantung dari upaya
(ikhtiar) seseorang serta doa-doa yang dipanjatkan.
Khusus masalah doa yang dipanjatkan, Allah SWT telah
menetapkan teknis dan tata caranya. Bila menggunakan teknis dan tata cara yang
tidak sesuai dengan apa yang dimaui oleh Allah SWT, doa itu bukan saja
tertolak, tetapi malah akan menimbulkan bencana. Misalnya ritual perlakuan
terhadap plasenta yang cenderung syirik itu, bukan nasih baik yang akan
diterima oleh bayi dan keluarga itu, malah boleh jadi sebaliknya.
Namun kita juga harus menerima kenyataan bahwa
ritual dan kepercayaan kuno itu masih banyak melekat di tengah masyarakat.
Bahkan, tidak jarang yang jadi pelakunya adalah orang terdidik. Mungkin di
kepalanya ada ragu dan setengah tidak percaya, tetapi tetap dilakukannya juga,
dengan alasan untuk menjaga tradisi nenek moyang.
Maka semua itu harus diklarifikasi ulang,
tradisi nenek moyang yang bagaimana yang harus kita lestarikan? Sebab tidak
semua tradisi itu baik. Bukankah di zaman nenek moyang dulu, juga ada tradisi
minum khamar, zina, judi dan seterusnya? Bukan kah dahulu nenek moyang kita
menyembah dewa dan berhala?
Apakah hari ini akan tetap kita lestarikan budaya-budaya
yang negatif dari nenek moyang itu? Tentu tidak, bukan?
Tugas kita sekarang ini adalah berupaya
mengikis dan mengurangi secara sistematis, tradisi yang sekiranya bertentang
dengan nilai-nilai kemanusiaan serta nilai-nilai keIslaman. Namun bila tradisi
itu sesuai dengan Islam, barulah kita lestarikan.
Memendam Plasenta untuk Kebersihan Lingkungan
Kalau sekedar mengubur (memendam) palsenta di
dalam tanah, tanpa niat apapun kecuali untuk kebersihan dan kesehatan
lingkungan, tentu boleh dan baik. Sebab plasenta itu akan segera membusuk bila
tidak dipendam.
Jalan terbaik memang dipendam saja, agar tidak
merusak lingkungan. Namun tanpa diiringi ritual apa pun yang bisa merusak
hubungan mesra kita kepada Allah SWT. Pendam saja dan selesai.
B. JANIN MENINGKATKAN
KESEHATAN DAN KEMAMPUAN SEKSUAL
mengkonsumsi SUP HERBAL
BAYI MANUSIA dalam
rangka meningkatkan kemampuan seksual dan meningkatkan kesehatan. Harga sup
herbal ini sekitar 4000 yuan (sekitar 580 US dolar) tetapi seorang manager
pabrik berumur 62 tahun meyakinkan bahwa harga tersebut memang pantas. Sup ini
dibuat dengan merebus (steaming and boiling) bayi manusia dengan
tanaman-tanaman obat yang mahal serta ayam. Manager pabrik tersebut mengatakan
bahwa ia mengkonsumsinya secara rutin di restoran tertentu. Ia kemudian
menunjuk ke istri keduanya, yang baru berusia 19 tahun, dan menyatakan bahwa
mereka dapat melakukan sex setiap hari. Sup bayi manusia ini dikenal dengan
nama lokal “Spare rib soup” (not sure what does it means by that, sejenis “sup
iga” or something) dan tidak tersedia setiap hari. Seorang wartawan di Cina
mengatakan bahwa ia harus menunggu beberapa minggu sampai
bayi yang akan dibuat sup tersebut tersedia. Kemudian tersebutlah sebuah
pasangan yang memiliki dua anak perempuan, saat itu sang ibu sedang mengandung
anak ketiganya, yang kemudian ia gugurkan ketika berumur 5 bulan saat mereka
mengetahui bahwa bayi tersebut adalah seorang perempuan lagi. Karena itu,
mereka menghubungi restoran dan menjual
bayi yang sudah mereka gugurkan. Bayi yang sudah mau
lahir (dalam arti sudah berumur 9 bulan) berharga 2000 yuan (sekitar 290 US
dolar). Bayi berumur 5 bulan yang digugurkan sang ibu hanya berharga beberapa
ratus yuan (100 yuan = 14. 5 US dolar). Jika hanya membeli plasenta bayi saja,
dikenakan biaya beberapa ratus dolar juga (sekitar 30 US dolar).
Wartawan ini melaporkan bahwa alasan terjadinya fenomena ini adalah:
1. Orang Cina terlalu peduli pada kesehatan mereka
2. Pemerintah mengenalkan kebijakan satu anak dalam satu keluarga
Dan bisa dikatakan, kebanyakan pasangan memilih untuk memiliki anak laki-laki daripada perempuan. Pasangan-pasangan ini mengaborsi bayi-bayi perempuan mereka dan para maniak kesehatan ini membeli mereka untuk kesehatan jasmani dan seksual mereka.
Sesungguhnya rugilah
orang yang membunuh anak-anak mereka, karena kebodohan lagi tidak mengetahui
dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah rezki-kan pada mereka dengan
semata-mata mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat dan
tidaklah mereka mendapat petunjuk. (QS. Al An’am:140)
Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah
menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh
anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka
agama-Nya. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak
mengerjakannya, maka tinggallah mereka dan apa yang mereka ada-adakan (QS. Al
An’am: 137)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Plasenta atau Tali pusar tampak mengkilap dan berwarna
kebiru-biruan, didalamnya terlihat pembuluh darah yang dilindungi dan
didukungnya. Vena tali pusar yang besar bertugas membawa darah berisi gizi dan
oksigen dari plasenta, serta dua arteri tali pusar yang melingkari vena membawa
darah yang sudah ter-deoksidasi serta sisa-sisa dari etus menuju plasenta.
Semuanya dikelilingi bahan seperti jeli yang disebut Wharton jelly.Tali
pusar mulai memuntir dengan sendirinya, dan saat persalinan sudah
terdapat sekitar 40 lingkaran. Bukan hal aneh pula bila tali pusar
membelit bayi. Tali pusar akan tetap kaku, akibat aliran darah didalamnya.
Panjangnya rata-rata 50cm, meskipun sebenarnya
bervariasi antara 200cm hingga 7,5 cm. Ketebalannya sekitar 12mm,
namun tidak merata karena adanya benjolan kecil yang disebut false knot. Hal itu mungkin
karena tidak samanya pembuluh darah atau meningkatnya gumpalan wharton jelly.
Plasenta atau disebut juga
tali pusat merupakan saluran suplai makanan dan antibodi dari ibu ke bayi
selama di kandungan. Begitu bayi lahir, plasenta akan ikut dikeluarkan dan
dipotong. Biasanya plasenta akan dipotong 30 detik hingga satu menit setelah proses
persalinan.
Jadi kalo di bilang dengan plasenta adalah
sebagai obat yang bisa membuat manusia lebih sehat dan apalagi sebagai penguat
stamina sex, maka seolah-olah itu adalah hanya sebagai pemuas nasfu belaka,
maka dari itu adalah salah besar, karena plasenta merupakan saluran yang hampir
sama dengan pembuluh darah vena dan arteri pada manusia yang berfungsi membawa
CO2 dan O2 pada tubuh manusia.
Pandangan masyarakat mengenai itu adalah suatu
hal untuk menambah bilangan kerusakan di kalangan remaja dengan bebasnya
melakukan hubungan di luar nikah dan akan mudah digugurkan, lebih-lebih ada
yang menerima janin dan plasenta tersebut, maka lengkaplah kerusakan di Negara
dan dunia bila terus di publikasikan tentan apa yang tidak sepatutnya untuk di
sebarluaskan.
Dari segi Agama Islam sudah di jelaskan dalam
Al-Quran dengan tegas:
“Sesungguhnya rugilah orang yang membunuh anak-anak mereka, karena
kebodohan lagi tidak mengetahui dan mereka mengharamkan apa yang Allah telah
rezki-kan pada mereka dengan semata-mata mengada-adakan terhadap Allah.
Sesungguhnya mereka telah sesat dan tidaklah mereka mendapat petunjuk”. (QS. Al
An’am:140)
5.2 Saran
Diharapkan kepada seluruh umat Muslim dan muslimah agar mengerti dan benar-benar
memahami bagaimana hukum-hukum dalam agama Islam dan Ajarannya supaya mereka bisa mengerti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kehidupan
sehari-harinya. Dalam bidang medis, terutama dalam mencari kesembuhan terhadap dirinya dan usahakan untuk
mencari dokter atau perawat yang sejenis dengannya,
supaya tidak
menimbulakan
fitnah antara keduanya.
Dan pada zaman era Globalisasi telah banyak obat
kesehatan dan juga berbagai macam cara atau terapi yang di teliti dan di
temukan oleh seorang ahli.
Maka dari itu suatu kebodohan yang sangat mendalam jika
untuk bertambah sehat dan luar biasa di saat melakukan hubungan intim dengan
mengkonsumsi janin atau plasenta yang seharusnya di buang, tapi malah di makan
dan di anggap sebagi obat.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar